Rabu, 30 Mei 2012

SEJARAH PANJANG TENTANG SCENE SITUBONDO



Situbondo underground community (S.U.C) adalah salah satu nama bendera pergerakan komunitas music underground di kota situbondo yang mengakar pada konsep music extreme dengan merangkul beragam individu – individu yang berkecimpung di dalamnya seperti : Death, Black, Gothic, Trash, Hard Core, Punk……..dll berbaur menjadi satu dalam wadah S.U.C tanpa adanya unsur – unsur diskriminasi antara senior – junior atau para yang tua dan pemula. Sebenarnya saya sendiri tidak tahu persisnya kapan spirit – spirit kegilaan S.U.C di kumandangkan sebagai bentuk perlawanan tehadap symbol – symbol kemapanan kalangan pengikut trend ( mainstream ).


Di mulai dari beberapa tahapan pencarian, penelusuran menuju pembenaran yang bersumber dari individu – individu yang sangat berpengaruh didalamnya serta dari sudut pandang saya sendiri tentunya. Saya mencoba menggali walaupun tidak secara mendasar atau detail untuk dapat memaparkan proses awal perjalanan panjang dengan segala macam bentuk hujatan, hinaan, caci maki yang turut setia menyertai yang saat itu hanya dipandang sebelah mata oleh kalangan masyarakat awam / (mayoritas) Fuck Off And Destroy


“SUPPORT THE TRUE YOUR MOVEMENT EXTREME MUSIC SCENE”

Sekitar tahun 1996 – 1997 bertempat di pelataran kantor pos yang letaknya ditengah – tengah gemuruh keramaian kota. Ketika individu – individu yang setiap sel darahnya mengalir dan terkontaminasi virus music extreme ikut saling bertemu, saling kenal, saling mengakrabkan diri antara satu individu dengan individu lainnya adalah moment yang sangat menyenangkan dan takkan pernah terlupakan. disini mereka juga saling berbagi informasi seputar music underground yang akhirnya menciptakan rasa kebersamaan pertemanan diciptakannya, pertemuan semacam itu terus berlanjut dimalam berikutnya serta dijadikan tempat nongkrong atau istilah kerennya “NGEMPER”. Dan sebagian dari teman – teman yang selalu setiap saat berada disini ikut meramaikan dengan berjualan jagung bakar, agar teman – teman pada saat datang kesini dapat berkumpul sambil menikmati suasana malam. dengan berlalunya waktu lahan ngemper pun terombang – ambing / berpindah ke alun – alun kota. Walaupun kita terasa terusir dan terusik dari tempat sebelumnya tapi kita masih tetap optimis dengan semangat yang ada dan salah satu teman dari kita ada yang berjualan segala macam pernak – pernik merchandise dunia bawah tanah mulai dari Kaos, Emblem, Sticker, Kaset, yang setiap malam berada di pinggiran jalan raya alun – alun kota situbondo. Namun itu semua tidak berlangsung lama. Disini adalah tempat yang sangat, sangat strategis tapi sangat tidak menyenangkan untuk dijadikan lahan ngemper mengingat antrian kendaraan bermotor yang meracuni udara dengan semburan asap yang akhirnya menimbulkan polusi. Ribuan Pasang mata dengan tatapan tajam dengan penuh kecurigaan, sinis, tak telak menelanjangi individu – individu yang seadang berpakaian hitam – hitam, berambut gondrong, dandanan yang terkesan urakan / sangar ditambah lagi dengan kaos – kaos yang kebanggaan yang dikenakan mereka yang bergambar garang, sadis, cukup membuat shock orang – orang yang masih belum terbiasa melihatnya.

Seiring berlalunya waktu, pada kisaran tahun 1998 teman – teman sempat meramaikan festival dies natalis yang bertempat di Universitas Abdurrahman Saleh Situbondo, tak berapa lama bulan kemudian ajang music festival rock kembali lagi digelar yang bertempat dihalaman kantor dinas kesehatan,dan pada saat itu band – band yang ikut meramaikan acara ini seperti : Ngaben Corpse, Provocator # 32, Barzah, Intensity, Bulldog, Alam Gaib, Pati Geni, Varises.


Dari acara – acara seperti ini maka teman – teman S.U.C. memutuskan untuk membuat event music cadas sendiri tanpa meminta bantuan dari pihak sponsor manapun, ini yang membuat kami bangga akan kekuatan komunitas yang penuh dengan kebersamaan dan kepedulian antar sesama, pada tahun 2003 muncullah keinginan untuk menyediakan tempat mengexpresikan kreativitas yang pada waktu itu dianggap aneh oleh masyarakat awam. Maka S.U.C. pertama kalinya mampu mewujudkan “IN THE NAME OF BROTHERHOOD” dihalaman Universitas Abdurrahman Saleh. Saat itulah scene situbondo mengalami zaman kejayaan dengan kapasitas massa yang dikategorikan besar dan mulai mendapatkan pengakuan dari scene – scene dari luar kota. Dan acara “IN THE NAME OF BROTHERHOOD” ini bisa terwujud karena rasa kepedulian teman teman yang bekerja keras dari hasil mengamen, yang mampu membuat kami bangga adalah acara ini berjalan dengan lancar dan sangat meriah tanpa ada kendala sedikitpun. Dan band – band yang meramaikan acara pada saat ini adalah : Ngaben Corpse, Provocator #32, Intensity, Power Sick, Bulldog,Alam Gaib, Sakral, Pati Geni, Mizan, Kepala Batu. Dan banyak banget band – band dari luar kota yang ikut serta meramaikan acara tersebut di “IN THE NAME OF BROTHERHOOD” seperti dari kota – kota : Surabaya, Malang, Sidoarjo, Pandaan, Pasuruan, Madura, Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi.


Disinilah penyatuan yang membuahkan bukti nyata bahwa S.U.C mampu mewujudkan event music extreme yang benar – benar positif tanpa ada keributan atau kerusuhan dalam acara tersebut. Dan selang beberapa waktu ke waktu disaat acara mulai terasa sepi dan S.U.C mengalami masa kritis, disinilah teman – teman merasakan tidak ada titik terang untuk membangkitkan S.U.C sampai teman – teman yang masih aktif dalam komunitas ini berusaha untuk membuat acara music cadas kembali, tapi lagi – lagi gagal karena factor ijin keramaian yang begitu susah didapatkan. Empat tahun lamanya S.U.C mengalami tidur yang sangat panjang, namun itu tidak mematikan jiwa teman – teman yang tetap berusaha dan berjuang untuk mewujudkan event – event selanjutya dan akhirnya pada sekitar pertengahan tahun 2007 S.U.C mulai kembali bangkit dan melanjutkan event sebelumnya dengan tema yang bertajuk : “IN THE NAME OF BROTHERHOOD #2” yang diwujudkan dipelataran Universitas Abdurrahman Saleh dan ini adalah event yang membuat teman – teman S.U.C untuk membangkitkan gairah – gairah baru yang dulu pernah sempat mati. Dan band – band yang bermain dalam acara ini adalah : Ngaben Corpse, Provocator #32, Alam Gaib, Mystical Of Tragedy, Bad Instrument, Borgol Sucker, Yesterday Has Gone, Sawong Galing, My Boring Day, Alam Akhirat, Kepala Batu, Power Sick. Dimana pada saat ini banyak band – band baru bermunculan yang ikut meramaikan acara ini.


Berselang satu tahun kemudian, S.U.C berusaha kembali mewujudkan event “MERAH PUTIH” yang diadakan dihalaman kampus Universitas Abdurrahman Saleh pada bulan agustus 2008, acara ini berganti tema dengan acara – acara sebelumnya dikarenakan pada saat itu yang mana pada bulan agustus bangsa ini mengenang atas jasa – jasa para pahlawan yang berjuang membela negeri ini. Maka teman – teman S.U.C memutuskan untuk merubah konsep tema event ini, agar pihak kepolisian memberikan ijin agar acara ini bisa diwujudkan.


Kemudian pada tahun 2010, sebagian undergrounder yang masih aktif mulai menyatu dan tergugah kembali untuk melanjutkan sisa – sisa semangat yang masih berkobar untuk mampu mewujudkan kembali event yang betajuk “ IN THE NAME OF BROTHERHOOD #3” dipelataran SMA 1 BESUKI SITUBONDO. Diman acara ini benar – benar bisa terwujudkan dengan cara yang sangat sederhana akan tetapi kita semua merasa bangga karena acara ini bisa terwujud dengan cara hasil mengamen dan acara ini murni tidak ada sponsor, kami merasa bangga bahwa kami yang bernaung dalam S.U.C bisa mewujudkan lagi event music extreme dikota tercinta Situbondo.



By : Chandra Prayudha (Bad Instrument)

Semangat Kebersamaan

Semua sesuai porsinya. itu kata yang tepat untuk sebuah komunitas yang terbilang baru diluncurkan, tetapi sudah lama ada di scene musik Extreme Situbondo. Naik turun perkembangan musik yang ada di kota santri ini seperti tak ada habisnya. Entah apa yang membuat ini terjadi. Tetapi kami mencoba meretas kembali seperti awal mula scene ini ada.